Kamis, 11 Desember 2014

5 Tipe Kenakalan Pria

Apa sih, pacaran? Mungkin dari kalian berpendapat, bahwa pacaran adalah mencari pasangan yang sempurna, cocok, dan dapat melengkapi hidup kalian. Hidup kalian bagai sebuah mesin, dan kalian mencari spare-part yang membuat kalian menjadi mesin yang lebih baik.

Kalo gue sih berbeda. Menurut gue, pacaran bukanlah mencari pasangan yang sempurna; melainkan membuat seorang pasangan, sempurna bagi kalian. Kalau dianalogikan sebagai sebuah mesin, seperti mencari spare-part namun juga kita rawat agar semakin awet, bagus dan kita dapat menjadi mesin yang lebih baik serta umur panjang. Kan lumayan, kalau dijual harganya gak terlalu turun-turun amat, terus uang hasil jual mesin yang awal bisa buat bayar kredit dan cicilan mesin baru..

LHO?????

Nah mungkin kalo bagi cowok lebih mudah dalam mencari pacar, soalnya selain cowok punya banyak taktik, cowok juga cenderung menjemput, sedangkan perempuan kebanyakan nunggu dijemput (hari gini masih ada aja cewek yang gengsian, najis, BANCI LU!!). 

Oleh karena itu, blog ini gue persembahkan ke kaum Hawa, bagaimana kalian mencari laki-laki, ala Ge Pamungkas.. 

… Oke, kalimat di atas kesannya gue sering banget nyari cowok. Fak!! ENGGA, intinya baca aja lah!!


Kalau lo mau nyari cowok yang baik-baik dan gak berdosa, itu sulit. Nah, daripada lo nunggu lama berharap cowok yang "sempurna banget", gue bakal ngasih sedikit tips bagaimana lo bisa mensortir cowok bandel, yang masih bisa lo ubah agar "menjadi sempurna" dan bisa dipacarin. Gue menilai ada 5 Tipe Kenakalan Pria:
1. Perempuan = Antara doyan selingkuh, PHP, punya HTS-an banyak.
2. Narkoba = Ya doyan mengkonsumsi obat. Mungkin ganja / mushroom kalo doi doyannya herbal, i-nex kalo doi doyan clubbing / anak DWP banget, Panadol Merah kalo penderita migren akut.
3. Minuman = Tukang nokib, pecinta segala jenis minuman dari Wine sampe Anggur Merah Cap Orang Tua, minum untuk mabuk bukan karena kepedesan makan nasi goreng special.
4. Judi = Yang doyan poker, kiu-kiu, samgong, judi bola, pokoknya berbau duit dan tarohan.
5. Rokok = Ya udah tau ada 4000 racun di dalemnya, masih aja disedot. Nakal!

Di atas adalah tipe kenakalan yang umumnya dimiliki ama cowok, dan normalnya cowok hanya mempunyai 3 kenakalan aja; ngga lebih, kalo kurang lebih baik. Kenapa harus 3? Karena kalo lebih dari 3, udah susah dibenerin sifatnya. Apalagi kalo udah 5, terus lo masih pacarin, LO SUDAH GILA?? Lo nyari pacar dimana, PENJARA????

Nah, buat cowok-cowok yang membaca tulisan ini, ada gunanya juga. Sekarang lo jadi tau kan tipe kenakalan lo kayak gimana, so silahkan pilihlah dosa lo. Karena cewek zaman sekarang pinter-pinter, boys. Mereka gak bakalan jatuh cinta, dan memilih bad boys ketimbang good boys. Cowok yang masih berpikiran kayak gini, hanyalah cowok bodoh, dan cewek sekarang lebih suka cowok pinter.

Goodluck!

Jumat, 05 Desember 2014

The Truth..

Beberapa minggu yang lalu gue job stand up di salah satu sekolah negeri Jakarta, trus pihak sekolahnya minta waktu gue sebentar buat ditanya ama jurnalistik sekolahnya. Ngga sering gue dimintain kayak gini, dan hampir semuanya menanyakan pertanyaan ini:

"Kenapa kak GE ikut Stand Up Comedy?"
dan jawaban gue selalu:


"Karena gue suka bikin orang ketawa"
Masalahnya, alasan kenapa gue masuk Stand up comedy bukanlah itu semata. Tapi gue terpaksa ngomong gitu, soalnya ribet gila kalo gue jelasin secara detail. Alasannya, se-simple:
"Gue gak ada pilihan lain"

Dari kecil gue selalu bercita-cita jadi Menteri Luar Negeri. Kuliah di UNPAR jurusan Hubungan Internasional (yang paling bagus se-Indonesia, FYI), dan ngambil skripsi tentang "Keterbatasan Kekuatan TNI-AL Dalam Menjaga Selat Malaka Terhadap Illegal Fishing" (HAZZEEEKKK)..
Tapi ditengah-tengah perkuliahan gue mulai pesimis soal "apakah gue pengen terjun ke politik?" dan akhirnya, gue ngerjain kuliah setengah-setengah. Lalu, ketemu hobi baru, yaitu Tarung Derajat. Gue mencintai Tarung Derajat, dan bertekad pengen jadi atlet tarung. Tapi, one thing led to another, badan gue gak sanggup menerima latihan yang cukup intens (soalnya temen-temen gue manusia setengah dewa. Asli deh, latiannya gila, sedangkan berat badan gue paling ringan waktu itu). Akhirnya gue cedera, dan harapan gue menjadi atlet pun pupus.

Ketika saat itu, gue baru menyadari…



Temen-temen seangkatan udah hampir pada lulus semua,
rekan-rekan petarung udah ikutan PORDA
… gue ngapain?

Gak punya temen dan kegiatan, kehidupan gue menjadi "sunyi". Gue menghabiskan hari gue dengan di kosan, mengerjakan skripsi dengan setengah hati, keluar kosan cuman kalo mau makan. Gak ada hobi, gak ada kesenangan, bahkan yang lebih parah gak ada jadwal latihan Tarung Derajat atau futsal bareng temen-temen lagi.


Sampai pada akhirnya temen-temen gue yang merupakan junior gue (iya, soalnya temen-temen  deket yang seangkatan udah pada lulus, dasar sahabat bangsat kagak nungguin gue biar lulus bareng) ngajak gue untuk pergi keluar.


Joey: "Ge, cabut yuk.."

Gue: "Kemana?"
Joey: "BoberCafe, di Jalan Riau.."
Gue: "Hah? Ngapain? Makan di sana? Gue gak ada duiiit.."
Cahyo: "Yaelah, udah ikutan aja biar seru. Sekalian nontonin Yoka, dia mau Stand Up Comedy!!"

Gue menaikkan alis sebelah, bingung, apa itu Stand Up Comedy. Gue gak familiar dengan kegiatan itu. Akhirnya gue ikut, dan disana ketemu beberapa temen gue lagi; Jiwa, Lion, Hendro, Yoka, dan Deka (iyaa, junior juga, PUAS???).



Dan itulah hari pertama, 
gue ngeliat dan mengenal Stand Up Comedy pertama kalinya.

Malam itu semua orang mengeluarkan usahanya dalam humor, namun hanya beberapa yang berhasil. Usaha para komika menjadi semakin berat, terutama ketika Mongol Stres yang openmic pada malam itu "membunuh" panggung, LUCU BANGET!

Tapi, tujuan gue kesitu bukanlah nontonin komika. Tujuan gue adalah, ngeliat orang yang paling lucu seangkatan 2007 FISIP UNPAR, untuk tampil di panggung Stand Up Comedy; Yoka!!

Dan saat yang ditunggu-tunggu datang. MC malam itu, Tomy Malewa, memanggil nama Yoka untuk naik ke atas panggung. Orang yang kelakuan serta celetukannya selalu mengundang tawa gue, akhirnya naik ke atas panggung. Dan dia memulai bit pertamanya, keduanya, ketiga, seterusnya……


TAPI KAGAK ADA YANG KETAWA!!! 
HANJJEEEEEEEEEEENGGGG


Kami sekawanan pada shock! Yoka turun panggung, kami langsung mencoba untuk menghibur Yoka yang tengah kaget, sedih, dan mencoba untuk meminum cairan lilin yang ada di atas meja (engga, bohong ini). Ya mau gimana lagi coba, orang paling lucu yang gue kenal, melempar lawakan-lawakannya namun penonton hanya terdiam. Bukannya ngelucu dia malah kayak khotbah, penonton pada khusyuk dengerin. 

Nah, pas tujuan gue udah selesai, gue pengen pulang, tiba-tiba pelayan datang membawa makanan. 

Pelayan: "Chicken Curry nya, sama Ice Lemon Tea."
Gue: "Uuuh, A'.. Kayaknya salah, saya gak mesen makan.." *gerakan tengah mengambil dompet, pengen nunjukkin isinya ke pelayan, mau ngasih tau 'gue miskin, Mas. Gak mungkin beli disini'*
Hendro: "Makan aja, Ge. Gue yang traktir kok, soalnya lo mau ikut cabut ama kita, nontonin Yoka.."

Sebagai anak kosan, dan senior yang ditinggal oleh kerabatnya, gue merasa terharu. Gue dikasih makan oleh orang lain, yang dulu waktu masih MABA gue kerjain. Tetes air mata hampir terjatuh dari mata gue, tapi gue tahan…... Gue gak mau, Chicken Curry gue jadi asin.

Lalu gue makan dengan lahapnya. Setelah selesai, gue ngobrol dan ketawa-ketawa. Seiring berjalannya waktu, tiba-tiba…

MC: "Dan untuk menutup acara kita hari ini, mari kita sambut komika terakhir kita, yang akan openmic untuk pertama kalinya, GENRIFINADI PAMUNGKAS!!"
Gue: "….. ha?"
Hendro: "Nah, lo udah makan. Udah seger kan? Udah punya tenaga? Dah, sekarang buat bayar 'utang' lo, naik gih.."


BAJJJJIIINNGGAAAANNNN!!!
DASAR LELAKI SUNDAL, GUE DIJEBAKKK!!!!!

Gue: "Ah tai ah, serius lo.."
Hendro: "Serius gue. Ini anak-anak ngajak lo, lo kira buat apa?"
Gue: "ANAK-ANAK??? LO PADA KOMPAKAN SEMUA??? GUE NGOMONG APAAN, ANJEENG?!"
Hendro: "Iya lah, soalnya kalo lo diminta dari awal pasti gak mau ikut. Yaudah, mendingan jebak aja.."
Gue: "AASSHHHUUUUU!!! Gak mau ah, ogah-ogah!!"
Hendro: "Oh, yaudah.. Bayar gih kalo gitu, makanan barusan. 50 ribuan kalo gak salah.."
Gue: "….. Se… Sebentar, gue telfon nyokap dulu, minta transfer duit!"
Hendro: "Yaelah.. Gak nyangka.. Anak Tarung Derajat, tapi banci."
Joey: "Kecewa gue ama lo, kok banci sih."
Lion: "Aaah, cupu.. Banciii."
Cahyo: "B-A-N-C-I"
Deka: "Yook, Yook.. Yokaa!"
Yoka: *masih berusaha minum cairan lilin* (engga-engga, becanda)
Hendro: "Yaudah, pulang deh.. Asal tau aja, si Ge ternyata Ban--"
Gue: "FAK DIS SYIET!!! GUE NAIK!!!" 

Dan akhirnya gue naik panggung. Tanpa persiapan apapun, menghadapi sorot mata penonton yang seolah mengatakan:


"ampe garing awas lo.."
"yaelah, gak ada tampang pelawak gini.."
 "I love you.. Gak peduli kalo kita sejenis, BUT I LOVE YOU"
*abaikan yang terakhir*

Tapi gue mikir "yaudahlah yaa, cuman sekali ini aja". Dan gue akhirnya, untuk pertama kali, memulai stand up. Menceritakan apa yang gue kesalkan dalam masa lalu pacaran gue yang selalu apes..


Dan penonton pun tertawa.
Sangat, amat, tertawa.


Rasanya gila, gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Senang, bangga, kaget, pokoknya banyak emosi yang gue rasakan dan acak-acakan. Setelah itu Tomy Malewa, selaku perwakilan dari @StandUpIndoBandung, meminta akun twitter gue, dan sejak itu gue disuruh dateng setiap hari Minggu untuk openmic. 

Dari sini gue kenal banyak orang dan teman baru, menggantikan teman-teman gue yang telah lulus dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Gue menemukan apa yang awalnya menjadi "hal yang akan gue lakukan sekali aja" berubah menjadi "hal yang ingin gue lakukan berkali-kali".
Gue menemukan ilmu, tantangan, yang setiap gue mempelajarinya gue semakin penasaran akan misteri dibalik kesenian ini. 


Dan inilah, alasan kenapa gue ikut Stand Up Comedy.
Bukan karena ketenaran, 
bukan supaya masuk TV, 
tapi karena gue menemukan apa yang telah "hilang" dari hidup gue.


Jadi udah jelas kan, alasan kenapa gue memilih dunia ini? Alasan kenapa gue tetap menulis, dan berada dalam dunia ini?
Karena gak ada pilihan lagi.
Karena kalo gue gak melakukan ini, gue terpaksa harus "mencari" lagi.
Dan gue, sudah sangat cinta, dengan dunia ini.

So it's not about"Fight Or Flee", it's about "Do Or Die". Kalo gue males nulis, maka gue "mati".



Dedicated to my Heroes:
Rick Joseph Halomoan Pasaribu
Cahyo Sugiharto
Celestinus "Asu" Hendra
Iyonk "Lion" Manalu
Daniel Karim
Yoka Brahma Putra
Jiwa maaf-gue-lupa-nama-panjang-lo

Rabu, 03 Desember 2014

What Really Inspires Me..

Jam 6 sore, tanggal 3 Desember 2014, gue bertanya di twitter ke followers gue,

"Apa sih yang menginspirasi kalian?"

Banyak jawaban yang masuk berupa Tuhan, orang tua, pemain bola, orang-orang sukses, bahkan ada yang menyebut bahwa gue termasuk sebagai orang yang turut memberikan mereka inspirasi (thank you, I appreciate it). Walaupun gue bingung, dari ratusan mention yang masuk, kok gak ada yang nyebut pemain bokep ya? Toh mereka juga menginspirasikan kita untuk melakukan sesuatu… hmmmm

Ngga-ngga, hapus pemikiran tersebut, balik ke topik..

Setelah menyimak jawaban mereka, gue sedikit bingung. Soalnya ngga ada satu pun jawaban mereka yang sama dengan jawaban gue. Sebelumnya, mari kita ketahui terminologi inspirasi. Inspirasi adalah the process of being mentally stimulated to do or feel something, especially to do something creative. Jadi, kalo ditanya "Trus, inspirasi lo apaan dong?" , maka gue bakal menjawab,

"Langit.."

Langit disini bukan metafora ya, tapi emang langit beneran. Entah kenapa tapi sejak dulu ada suatu hubungan aneh antara gue dengan langit. Gue bisa duduk lama, memandangi segala embel-embel langit; bentuk awan serta pergerakan lembutnya yang hanya bisa disadari kalo lo khusyu, matahari yang bersembunyi di balik gemuknya awan serta cahayanya yang membandel menghasilkan pemandangan indah, perubahan warna dari hitam - biru - biru muda - orange - biru tua - hitam lagi, bulan yang terlihat begitu dekat padahal jauh, cahaya bintang yang tetap menyinari kita walaupun telah mati selama jutaan tahun yang lalu, serta mengandung misteri "ada apa diluar sana"..

Kalau diinget-inget, setiap gue melihat langit, ide selalu bermunculan. Waktu di karantina SUCI 2, gue pun terbantu oleh langit. Termasuk sekarang, sebelum gue ngetwit, gue lagi ngeliat langit juga. Gak tau kenapa, ada chemistry aneh antara gue dan langit. Mungkin gue malaikat, atau Asgardian.. Huahahaha, ya ngga mungkin lah…

*ngeliat langit* …. kenapa ngga mungkin? Bisa aja kali..

Kalau emang Orang Tua yang memberimu inspirasi,
kecup keningnya dan berterimakasihlah.
Kalau Tuhan yang memberimu inspirasi,
berdoa dan bersyukurlah.
Apabila pacarmu yang memberikan inspirasi,
….. anjing lu! *maklum, jomblo, sensitif*