Sabtu, 31 Januari 2015

Majelis Tidak Alim Soleh Solihun

Baru aja gue nonton performance Stand Up Comedy paling lucu, yang pernah gue tonton seumur hidup. Jenis Stand Up Comedy yang membuat gue bertanya-tanya:
 
"Apakah gue cukup lucu ya?
Apakah gue bisa bikin special selucu ini??"
 
Malam ini gue tertawa, namun juga senang dan menyesal di saat yang bersamaan. Gue senang karena ada pemikiran "Untung gue ada sumbangsih, sempet nyetan-nyetanin dia untuk nulis materi dan bikin special.." tapi ada juga pemikiran menyesal "kenapaaa gue setan-setanin dia buat nulis materi, set-listing, dan bikin special sih!!"
 
Tidak hanya komedinya yang lucu, namun acara Majelis Tidak Alim berisikan opini yang berani, jujur, dan selalu membuat para penontonnya berpikiran "Oh, kok gak kepikirin sama gue ya??" dan "Walah.. Akhirnya ada yang ngomongin hal yang gak berani gue omongin!!" Benar-benar pesan yang berhasil dikemas dengan komedi, which is format Stand Up Comedy yang SEMPURNA!
 
Stand Up Comedy adalah seni; dan seni dapat dikatakan berhasil apabila dapat membuat penikmatnya tergerak baik dari fisik, pemikiran, dan hati. Dalam hal seni, gue menyatakan Majelis Tidak Alim sangat-amat-BERHASIL!! Malam ini, gue melihat penampilan seorang Stand Up Comedian yang BRILLIANT! Performance Soleh Solihun malam ini tidak hanya membuat gue takut.... Tetapi juga membuat gue "haus" akan berkarya.
 
Sangat
 
Amat
 
HAUS
 
Teruslah berkarya, Kang Soleh. Gue menunggu kejeniusan Kang Soleh, di kedepannya

Kamis, 11 Desember 2014

5 Tipe Kenakalan Pria

Apa sih, pacaran? Mungkin dari kalian berpendapat, bahwa pacaran adalah mencari pasangan yang sempurna, cocok, dan dapat melengkapi hidup kalian. Hidup kalian bagai sebuah mesin, dan kalian mencari spare-part yang membuat kalian menjadi mesin yang lebih baik.

Kalo gue sih berbeda. Menurut gue, pacaran bukanlah mencari pasangan yang sempurna; melainkan membuat seorang pasangan, sempurna bagi kalian. Kalau dianalogikan sebagai sebuah mesin, seperti mencari spare-part namun juga kita rawat agar semakin awet, bagus dan kita dapat menjadi mesin yang lebih baik serta umur panjang. Kan lumayan, kalau dijual harganya gak terlalu turun-turun amat, terus uang hasil jual mesin yang awal bisa buat bayar kredit dan cicilan mesin baru..

LHO?????

Nah mungkin kalo bagi cowok lebih mudah dalam mencari pacar, soalnya selain cowok punya banyak taktik, cowok juga cenderung menjemput, sedangkan perempuan kebanyakan nunggu dijemput (hari gini masih ada aja cewek yang gengsian, najis, BANCI LU!!). 

Oleh karena itu, blog ini gue persembahkan ke kaum Hawa, bagaimana kalian mencari laki-laki, ala Ge Pamungkas.. 

… Oke, kalimat di atas kesannya gue sering banget nyari cowok. Fak!! ENGGA, intinya baca aja lah!!


Kalau lo mau nyari cowok yang baik-baik dan gak berdosa, itu sulit. Nah, daripada lo nunggu lama berharap cowok yang "sempurna banget", gue bakal ngasih sedikit tips bagaimana lo bisa mensortir cowok bandel, yang masih bisa lo ubah agar "menjadi sempurna" dan bisa dipacarin. Gue menilai ada 5 Tipe Kenakalan Pria:
1. Perempuan = Antara doyan selingkuh, PHP, punya HTS-an banyak.
2. Narkoba = Ya doyan mengkonsumsi obat. Mungkin ganja / mushroom kalo doi doyannya herbal, i-nex kalo doi doyan clubbing / anak DWP banget, Panadol Merah kalo penderita migren akut.
3. Minuman = Tukang nokib, pecinta segala jenis minuman dari Wine sampe Anggur Merah Cap Orang Tua, minum untuk mabuk bukan karena kepedesan makan nasi goreng special.
4. Judi = Yang doyan poker, kiu-kiu, samgong, judi bola, pokoknya berbau duit dan tarohan.
5. Rokok = Ya udah tau ada 4000 racun di dalemnya, masih aja disedot. Nakal!

Di atas adalah tipe kenakalan yang umumnya dimiliki ama cowok, dan normalnya cowok hanya mempunyai 3 kenakalan aja; ngga lebih, kalo kurang lebih baik. Kenapa harus 3? Karena kalo lebih dari 3, udah susah dibenerin sifatnya. Apalagi kalo udah 5, terus lo masih pacarin, LO SUDAH GILA?? Lo nyari pacar dimana, PENJARA????

Nah, buat cowok-cowok yang membaca tulisan ini, ada gunanya juga. Sekarang lo jadi tau kan tipe kenakalan lo kayak gimana, so silahkan pilihlah dosa lo. Karena cewek zaman sekarang pinter-pinter, boys. Mereka gak bakalan jatuh cinta, dan memilih bad boys ketimbang good boys. Cowok yang masih berpikiran kayak gini, hanyalah cowok bodoh, dan cewek sekarang lebih suka cowok pinter.

Goodluck!

Jumat, 05 Desember 2014

The Truth..

Beberapa minggu yang lalu gue job stand up di salah satu sekolah negeri Jakarta, trus pihak sekolahnya minta waktu gue sebentar buat ditanya ama jurnalistik sekolahnya. Ngga sering gue dimintain kayak gini, dan hampir semuanya menanyakan pertanyaan ini:

"Kenapa kak GE ikut Stand Up Comedy?"
dan jawaban gue selalu:


"Karena gue suka bikin orang ketawa"
Masalahnya, alasan kenapa gue masuk Stand up comedy bukanlah itu semata. Tapi gue terpaksa ngomong gitu, soalnya ribet gila kalo gue jelasin secara detail. Alasannya, se-simple:
"Gue gak ada pilihan lain"

Dari kecil gue selalu bercita-cita jadi Menteri Luar Negeri. Kuliah di UNPAR jurusan Hubungan Internasional (yang paling bagus se-Indonesia, FYI), dan ngambil skripsi tentang "Keterbatasan Kekuatan TNI-AL Dalam Menjaga Selat Malaka Terhadap Illegal Fishing" (HAZZEEEKKK)..
Tapi ditengah-tengah perkuliahan gue mulai pesimis soal "apakah gue pengen terjun ke politik?" dan akhirnya, gue ngerjain kuliah setengah-setengah. Lalu, ketemu hobi baru, yaitu Tarung Derajat. Gue mencintai Tarung Derajat, dan bertekad pengen jadi atlet tarung. Tapi, one thing led to another, badan gue gak sanggup menerima latihan yang cukup intens (soalnya temen-temen gue manusia setengah dewa. Asli deh, latiannya gila, sedangkan berat badan gue paling ringan waktu itu). Akhirnya gue cedera, dan harapan gue menjadi atlet pun pupus.

Ketika saat itu, gue baru menyadari…



Temen-temen seangkatan udah hampir pada lulus semua,
rekan-rekan petarung udah ikutan PORDA
… gue ngapain?

Gak punya temen dan kegiatan, kehidupan gue menjadi "sunyi". Gue menghabiskan hari gue dengan di kosan, mengerjakan skripsi dengan setengah hati, keluar kosan cuman kalo mau makan. Gak ada hobi, gak ada kesenangan, bahkan yang lebih parah gak ada jadwal latihan Tarung Derajat atau futsal bareng temen-temen lagi.


Sampai pada akhirnya temen-temen gue yang merupakan junior gue (iya, soalnya temen-temen  deket yang seangkatan udah pada lulus, dasar sahabat bangsat kagak nungguin gue biar lulus bareng) ngajak gue untuk pergi keluar.


Joey: "Ge, cabut yuk.."

Gue: "Kemana?"
Joey: "BoberCafe, di Jalan Riau.."
Gue: "Hah? Ngapain? Makan di sana? Gue gak ada duiiit.."
Cahyo: "Yaelah, udah ikutan aja biar seru. Sekalian nontonin Yoka, dia mau Stand Up Comedy!!"

Gue menaikkan alis sebelah, bingung, apa itu Stand Up Comedy. Gue gak familiar dengan kegiatan itu. Akhirnya gue ikut, dan disana ketemu beberapa temen gue lagi; Jiwa, Lion, Hendro, Yoka, dan Deka (iyaa, junior juga, PUAS???).



Dan itulah hari pertama, 
gue ngeliat dan mengenal Stand Up Comedy pertama kalinya.

Malam itu semua orang mengeluarkan usahanya dalam humor, namun hanya beberapa yang berhasil. Usaha para komika menjadi semakin berat, terutama ketika Mongol Stres yang openmic pada malam itu "membunuh" panggung, LUCU BANGET!

Tapi, tujuan gue kesitu bukanlah nontonin komika. Tujuan gue adalah, ngeliat orang yang paling lucu seangkatan 2007 FISIP UNPAR, untuk tampil di panggung Stand Up Comedy; Yoka!!

Dan saat yang ditunggu-tunggu datang. MC malam itu, Tomy Malewa, memanggil nama Yoka untuk naik ke atas panggung. Orang yang kelakuan serta celetukannya selalu mengundang tawa gue, akhirnya naik ke atas panggung. Dan dia memulai bit pertamanya, keduanya, ketiga, seterusnya……


TAPI KAGAK ADA YANG KETAWA!!! 
HANJJEEEEEEEEEEENGGGG


Kami sekawanan pada shock! Yoka turun panggung, kami langsung mencoba untuk menghibur Yoka yang tengah kaget, sedih, dan mencoba untuk meminum cairan lilin yang ada di atas meja (engga, bohong ini). Ya mau gimana lagi coba, orang paling lucu yang gue kenal, melempar lawakan-lawakannya namun penonton hanya terdiam. Bukannya ngelucu dia malah kayak khotbah, penonton pada khusyuk dengerin. 

Nah, pas tujuan gue udah selesai, gue pengen pulang, tiba-tiba pelayan datang membawa makanan. 

Pelayan: "Chicken Curry nya, sama Ice Lemon Tea."
Gue: "Uuuh, A'.. Kayaknya salah, saya gak mesen makan.." *gerakan tengah mengambil dompet, pengen nunjukkin isinya ke pelayan, mau ngasih tau 'gue miskin, Mas. Gak mungkin beli disini'*
Hendro: "Makan aja, Ge. Gue yang traktir kok, soalnya lo mau ikut cabut ama kita, nontonin Yoka.."

Sebagai anak kosan, dan senior yang ditinggal oleh kerabatnya, gue merasa terharu. Gue dikasih makan oleh orang lain, yang dulu waktu masih MABA gue kerjain. Tetes air mata hampir terjatuh dari mata gue, tapi gue tahan…... Gue gak mau, Chicken Curry gue jadi asin.

Lalu gue makan dengan lahapnya. Setelah selesai, gue ngobrol dan ketawa-ketawa. Seiring berjalannya waktu, tiba-tiba…

MC: "Dan untuk menutup acara kita hari ini, mari kita sambut komika terakhir kita, yang akan openmic untuk pertama kalinya, GENRIFINADI PAMUNGKAS!!"
Gue: "….. ha?"
Hendro: "Nah, lo udah makan. Udah seger kan? Udah punya tenaga? Dah, sekarang buat bayar 'utang' lo, naik gih.."


BAJJJJIIINNGGAAAANNNN!!!
DASAR LELAKI SUNDAL, GUE DIJEBAKKK!!!!!

Gue: "Ah tai ah, serius lo.."
Hendro: "Serius gue. Ini anak-anak ngajak lo, lo kira buat apa?"
Gue: "ANAK-ANAK??? LO PADA KOMPAKAN SEMUA??? GUE NGOMONG APAAN, ANJEENG?!"
Hendro: "Iya lah, soalnya kalo lo diminta dari awal pasti gak mau ikut. Yaudah, mendingan jebak aja.."
Gue: "AASSHHHUUUUU!!! Gak mau ah, ogah-ogah!!"
Hendro: "Oh, yaudah.. Bayar gih kalo gitu, makanan barusan. 50 ribuan kalo gak salah.."
Gue: "….. Se… Sebentar, gue telfon nyokap dulu, minta transfer duit!"
Hendro: "Yaelah.. Gak nyangka.. Anak Tarung Derajat, tapi banci."
Joey: "Kecewa gue ama lo, kok banci sih."
Lion: "Aaah, cupu.. Banciii."
Cahyo: "B-A-N-C-I"
Deka: "Yook, Yook.. Yokaa!"
Yoka: *masih berusaha minum cairan lilin* (engga-engga, becanda)
Hendro: "Yaudah, pulang deh.. Asal tau aja, si Ge ternyata Ban--"
Gue: "FAK DIS SYIET!!! GUE NAIK!!!" 

Dan akhirnya gue naik panggung. Tanpa persiapan apapun, menghadapi sorot mata penonton yang seolah mengatakan:


"ampe garing awas lo.."
"yaelah, gak ada tampang pelawak gini.."
 "I love you.. Gak peduli kalo kita sejenis, BUT I LOVE YOU"
*abaikan yang terakhir*

Tapi gue mikir "yaudahlah yaa, cuman sekali ini aja". Dan gue akhirnya, untuk pertama kali, memulai stand up. Menceritakan apa yang gue kesalkan dalam masa lalu pacaran gue yang selalu apes..


Dan penonton pun tertawa.
Sangat, amat, tertawa.


Rasanya gila, gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Senang, bangga, kaget, pokoknya banyak emosi yang gue rasakan dan acak-acakan. Setelah itu Tomy Malewa, selaku perwakilan dari @StandUpIndoBandung, meminta akun twitter gue, dan sejak itu gue disuruh dateng setiap hari Minggu untuk openmic. 

Dari sini gue kenal banyak orang dan teman baru, menggantikan teman-teman gue yang telah lulus dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Gue menemukan apa yang awalnya menjadi "hal yang akan gue lakukan sekali aja" berubah menjadi "hal yang ingin gue lakukan berkali-kali".
Gue menemukan ilmu, tantangan, yang setiap gue mempelajarinya gue semakin penasaran akan misteri dibalik kesenian ini. 


Dan inilah, alasan kenapa gue ikut Stand Up Comedy.
Bukan karena ketenaran, 
bukan supaya masuk TV, 
tapi karena gue menemukan apa yang telah "hilang" dari hidup gue.


Jadi udah jelas kan, alasan kenapa gue memilih dunia ini? Alasan kenapa gue tetap menulis, dan berada dalam dunia ini?
Karena gak ada pilihan lagi.
Karena kalo gue gak melakukan ini, gue terpaksa harus "mencari" lagi.
Dan gue, sudah sangat cinta, dengan dunia ini.

So it's not about"Fight Or Flee", it's about "Do Or Die". Kalo gue males nulis, maka gue "mati".



Dedicated to my Heroes:
Rick Joseph Halomoan Pasaribu
Cahyo Sugiharto
Celestinus "Asu" Hendra
Iyonk "Lion" Manalu
Daniel Karim
Yoka Brahma Putra
Jiwa maaf-gue-lupa-nama-panjang-lo

Rabu, 03 Desember 2014

What Really Inspires Me..

Jam 6 sore, tanggal 3 Desember 2014, gue bertanya di twitter ke followers gue,

"Apa sih yang menginspirasi kalian?"

Banyak jawaban yang masuk berupa Tuhan, orang tua, pemain bola, orang-orang sukses, bahkan ada yang menyebut bahwa gue termasuk sebagai orang yang turut memberikan mereka inspirasi (thank you, I appreciate it). Walaupun gue bingung, dari ratusan mention yang masuk, kok gak ada yang nyebut pemain bokep ya? Toh mereka juga menginspirasikan kita untuk melakukan sesuatu… hmmmm

Ngga-ngga, hapus pemikiran tersebut, balik ke topik..

Setelah menyimak jawaban mereka, gue sedikit bingung. Soalnya ngga ada satu pun jawaban mereka yang sama dengan jawaban gue. Sebelumnya, mari kita ketahui terminologi inspirasi. Inspirasi adalah the process of being mentally stimulated to do or feel something, especially to do something creative. Jadi, kalo ditanya "Trus, inspirasi lo apaan dong?" , maka gue bakal menjawab,

"Langit.."

Langit disini bukan metafora ya, tapi emang langit beneran. Entah kenapa tapi sejak dulu ada suatu hubungan aneh antara gue dengan langit. Gue bisa duduk lama, memandangi segala embel-embel langit; bentuk awan serta pergerakan lembutnya yang hanya bisa disadari kalo lo khusyu, matahari yang bersembunyi di balik gemuknya awan serta cahayanya yang membandel menghasilkan pemandangan indah, perubahan warna dari hitam - biru - biru muda - orange - biru tua - hitam lagi, bulan yang terlihat begitu dekat padahal jauh, cahaya bintang yang tetap menyinari kita walaupun telah mati selama jutaan tahun yang lalu, serta mengandung misteri "ada apa diluar sana"..

Kalau diinget-inget, setiap gue melihat langit, ide selalu bermunculan. Waktu di karantina SUCI 2, gue pun terbantu oleh langit. Termasuk sekarang, sebelum gue ngetwit, gue lagi ngeliat langit juga. Gak tau kenapa, ada chemistry aneh antara gue dan langit. Mungkin gue malaikat, atau Asgardian.. Huahahaha, ya ngga mungkin lah…

*ngeliat langit* …. kenapa ngga mungkin? Bisa aja kali..

Kalau emang Orang Tua yang memberimu inspirasi,
kecup keningnya dan berterimakasihlah.
Kalau Tuhan yang memberimu inspirasi,
berdoa dan bersyukurlah.
Apabila pacarmu yang memberikan inspirasi,
….. anjing lu! *maklum, jomblo, sensitif*

Rabu, 19 November 2014

Livin' Your Life

Gue pernah bertanya ke beberapa orang, out of curiosity, tentang hidup dan bagaimana mereka menjalaninya. Dan ternyata jawaban-jawaban mereka membuat gue berpikir, "kayaknya gue rada aneh deh.."
 
"Hidup cuman sekali, setiap keputusan harus diambil hati-hati"
"Hidup cuman sekali, jangan disia-siakan dengan mengambil keputusan yang bodoh"
"Hidup MANCHESTER UNITED!! HIDUUUPPPP"
(Oke, orang terakhir sebenernya gak ada, gue denger ini pas lagi lewat MU Café di Bandung)
 
Jawaban mereka rada beda ya, sama pendapat gue.. Soalnya kalo ada tipe orang yang selalu berpikir tidak ingin menyesal karena mengambil keputusan yang salah--nah gue tipe orang yang justru tidak ingin menyesal karena TIDAK mengambil keputusan. Gue gak mau, ketika berumur 60 an, duduk di kursi goyang, merenung dan mengingat kembali ketika gue masih muda dan bodoh, dan kemudian berpikir:
 
 "WHAT IF-- gue mengambil keputusan itu ya? Apa yang bakal terjadi ya? Apakah kehidupan gue bakal berubah? Apakah membaik, atau tidak?"
 
Yes, gue adalah orang yang SERING BANGET mengambil keputusan yang salah. Apakah gue sedih akan itu? SERING, ya namanya salah langkah, pasti ada sedih-sedihnya..
Apakah gue menyesal akan itu? ENGGA, soalnya hidup jadi SERU PARAH! Every decision I make is a mystery, each step and every move I make is a surprise..
 
Karena itu lah warna dari kehidupan, bukan? Bukanlah keberhasilan--namun kegagalan yang kita alami, ekspektasi sukses yang kita kira ternyata malah jatuh, pacar yang kita kira akan nikahi ternyata tidak, bahkan kegagalan yang diakhiri dengan jalan buntu sehingga kita mikir "gue harus ngapain lagi ya?" Yang menjadikan hidup kita "berhasil", adalah ketika kita terus maju, dan berhasil keluar dari "jalan buntu" itu. That what makes a story as ONE HELLUVA STORY!
 
Is it okay to be sad? YES, but be HAPPY about it, because that what makes you HUMAN!!
 
Jadi buat temen-temen yang mungkin ketika membaca ini dan sedang berada di titik terendah kehidupannya,
yang baru saja mengalami putus cinta,
yang mengalami kegagalan dalam sekolah / kuliahnya,
yang baru sadar bahwa cita-cita kalian telah kandas...
Relax.. You'll survive
 
Gak apa-apa sih buat bersedih, jangan ditahan-tahan. Kalo mau nangis, ya silahkan. Makan ampe gembrot, sok aja. Cukur alis ampe botak supaya bisa ngeliat tuyul, terus tuyulnya diajak curhat, ya monggo. Tapi inget, jangan kelamaan.
Karena hidup cuman sekali. Daripada kalian bersedih, dan ujung-ujungnya malah wasting your life--kenapa gak "telan" pahitnya kenyataan, berdamai akan itu, terima, and start livin' your life once more?
 
Go out there,
fall in love,
heartbroken,
travel to places,
instead of ended up as an old man regretting
all the mistakes and decisions he doesn't make


Senin, 27 Oktober 2014

Fuck SKILL.. just FEEL!

SUC semakin berkembang, komika bermunculan di seluruh pelosok Indonesia; yang lebih muda, lucu, bertehnik, ganteng, absurd, bahkan yang sebenernya gak lucu tapi menganggap dirinya lucu juga semakin banyak. Premis, setup serta punchline kini tidak hanya lucu— tapi juga mengandung keunikan dan ciri khas. Setlist yang rapih, teoritis dan bertehnik menjadi tujuan utama para komika pemula, yang bahkan jam terbang openmic-nya masih rendah. Biar gue memulai dengan kalimat berikut: "Fuck SKILL, just FEEL!"

Setelah bepergian dari kota ke kota, dan bertemu para kawan komika, gue menemukan satu hal yang menarik. Beberapa komika cenderung mengutamakan dalam penggunaan analogi, rule of three, act out, call back, serta tehnik-tehnik lain dalam setlist-nya. Berfokus terhadap penggunaan tehnik, tapi melupakan satu hal penting: kelucuan.

Berikut adalah pertanyaan para komika yang sering dilontarkan ke gue:

“Gimana sih caranya pake Act-out?”
“Bang, gue ada rule of three nih, menurut lo gimana?”
“Gimana sih cara pake analogi, dan/atau call back?”
“Bang, boleh minta follbek?”
“Kamu kok eksotis sih?”
 “Keluarin dimana nih?”
(Abaikan pertanyaan ke 4, 5 dan 6)

Mungkin ada beberapa komika yang mengira bahwa dengan adanya “jurus” makanya materinya bakalan lucu. Ini adalah sudut pandang yang keliru. Karena menurut gue, “jurus” (seperti rule of three, call back, dsb) itu hanya membuat materi lo menjadi lebih “berwarna”—lucu sih belom tentu, tapi yang pasti berwarna.

Yang penting, IMHO, lo ngerti dulu di materi yang mau lo bawain itu emang beneran lucu. Jangan menggunakan “jurus” untuk menciptakan punchline, tapi gunakanlah “jurus” untuk mempercantik punchline lo. Sekeren-kerennya “jurus” lo, tapi materinya gak lucu, ya berarti emang cuman keren. Lucu sih engga, tapi keren i….ya menurut lo kalo comic gak lucu, keren gak?! 

Dan kebalikannya; kalo di setlist lo ga ada “jurus”, tapi materi lo emang bener-bener lucu, ya pastinya akan mengundang ketawa dari penonton. Setidaknya juga akan mengundang beberapa pertanyaan dari penonton, kalo beruntung ya pertanyaan 5 dan 6 (Oke, ini udah mulai menyimpang).

But then again, who cares about skills? Penonton akan tetap ketawa kalo materi lo bagus kok, tanpa memperdulikan apakah setlist lo penuh “jurus” atau tidak. “Jurus” emang pengaruh, tapi bukan urutan nomer satu dalam setlist lo. Jangan memaksakan premis lo untuk matang dengan menggunakan “jurus”, ketika lo sendiri juga sadar bahwa sebenarnya lo juga belom menemukan sesuatu yang menggelitik dalam premis lo.

I believe that the reason why we’re doing stand up comedy, is not to look cooler, but we do it because we love it. So fellows, stop trying so hard to make your setlist cooler, then ends up regretting it. Menurut gue, stand up comedy adalah sebuah kesenian—dan kesenian seharusnya dimainkan dengan hati. Emang sih awalnya kita belajar dengan teori, tapi masa iya kita pake teori terus dan melakukan hal yang kita cintai tanpa hati?

I’m not saying that you shouldn’t read books that taught you how to tell jokes..
I’m not saying that you shouldn’t use techniques in your setlists..

I’m just saying, to fuck skill.. Just feel!

Senin, 20 Oktober 2014

Jodoh

Jodoh.
 
Merupakan pertanyaan besar, bukan? Apa sih jodoh?
Beberapa orang religius berpendapat "jodoh ada di tangan Tuhan".
Beberapa orang yang tidak terlalu agamis berpendapat "jodoh adalah pasangan yang pas, untuk kita", dan kemudian membeli majalah Gadis, hanya untuk baca ramalan horoscope.
... Dan ada juga beberapa orang yang 'tragis' berpendapat "jodoh??? LO MAU JODOHIN GUE?? OH MAY GAAADDD" .... (sama sekali gak denger poin pertanyaan gue)

Tapi, kalian percaya akan jodoh bukan? Kalo iya, mungkin pertanyaan selanjutnya adalah: siapakah jodoh kita? Dan kapankah kita ketemu jodoh kita?
 
Gue sendiri percaya, tapi mungkin pertanyaan gue akan jodoh sedikit berbeda dari yang di atas. Menurut gue, pertanyaan yang patut dipertanyakan bukanlah "Siapa" atau "Kapan"; melainkan "Bagaimana kita menjemput jodoh kita".
 
Menurut gue, semua manusia berjodoh. Kita semua berjodoh, jodoh lo gak hanya satu, melainkan buannyaakkk. Yang perlu lo lakukan adalah, mau jemput yang mana?
 
Mungkin lo bakal ketemu sama cewek yang cantik, tapi lo berpikir "Cantik, tapi udah. Nothing special."
Mungkin lo bakal ketemu sama cewek yang pinter abis, tapi lo berpikir "Pinter siih, trus kenapa? Isi kepalanya cuman rumus dan isi Wikipedia, yaudah.. dia cuman google berjalan."
Dan mungkin lo bakal apes, ketemu sama cewek yang tidak kedua-duanya, dan lo berpikir "Yaelah.... pake keluar rumah segala!"
 
Tapi, mungkin juga lo bakal ketemu sama cewek yang kecantikannya biasa aja, pinternya juga standar laah, gak tergolong jenius.... tapi entah kenapa segala tingkah lakunya terlihat sempurna. Segala yang dilakukannya seakan mengambil segenggam udara dari nafas lo, segala ucapannya seperti playlist yang selalu repeat di pikiran, dan tatapan matanya membuat lo serasa ingin menjadi orang gokil sehingga tatapan matanya tidak akan jatuh kemanapun, selain ke tatapan mata lo juga.
Dan lo berpikir "Damn... She's the ONE!"
 
Dan ketika itu terjadi, apa yang akan lo lakukan? Apakah lo hanya terdiam, membisu karena ego dan "malu akan penolakan", sehingga lo hanya mengamati dia dari kejauhan. Mengamati akun social media nya,
mendengar cerita akan dia dari sahabatnya,
sampai akhirnya lo ngeliat dia dijemput sama orang lain?
 
Atau, lo telen ego dan harga diri lo. Mendatangi dia tanpa rencana apapun, tanpa pick-up lines atau gombalan sadis yang lo denger dari temen lo atau baca dari internet.
Gak peduli bakal ditolak atau engga,
gak peduli bakal diketawain atau engga,
karena misi lo pada saat itu:
yaitu buat ngomong "Hi.. Nama lo siapa?"
dan akhirnya lo mengetahui siapa nama dia, dan dia mengetahui siapa nama lo...
Akhirnya dia mengetahui bahwa elo itu "exist", sebagaimana lo menyadari bahwa dia itu "exist."
 
 
Tulisan ini ditujukan kepada
temen-temen gue yang jomblo..
 Beranilah, dan jemput jodohlo.